Seiring dengan program tahunan yayasan Al Fatih, maka proses pemberdayaan masyarakat telah dilaksanakan secara bertahap, misalnya
1. Belajar Iqro
2. Pembuatan tas dari bungkus kopi bekas
3. Pembuatan makanan 'lobi'lobi'
4. dll
Moga proses ini dapat terus dilaksanakan, dan memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat-umat-bangsa. amin
Sabtu, 22 Januari 2011
Selasa, 18 Januari 2011
Kolom Umi : Si Kecil....... Si Peneguh Semangat ....
Ingat si kecil lesung pipit ? …….. Alhamdulillah sekarang si kecil sudah bertambah pintar,makin lincah dan tambah menggemaskan.....hemmmmmmm.
Oh ya, sekarang usianya 15 bln,sudah pandai berkomunikasi lewat bahasa isyarat…. Tapi hanya umi nya yang tahu loh ….he…he…….. Rasa Ingin tahunya makin besar sekali, setiap benda baru selalu ingin dipegang.apa yang ada terutama di dapur selalu jadi berantakan. Wuih ??!!!! rumah tak pernah beres,selalu saja ada yang jadi korban,entah itu panci yang dilempar,piring,sendok,ember atau benda-benda dapur lainnya.
Yaaaa...begitulah resiko ada anak kecil. Kita tidak pernah tahu, bahwa pada saat tersebut, si kecil itu belajar ….. belajar tentang lingkungannya, rasanya, kegunaannya, boleh tidaknya dimainkan, tatakrama … dan lainnya…. Yang biasanya kita sebagai orang tuanya tidak sabar untuk membimbingnya.
Pernah beberapa kali dibelikan mainan, tapi kayaknya lebih asyik bermain dengan barang-barang milik abi,umi atau kakak-kakaknya,seru kali ya!???!!! terkadang rasa lelah dan jenuh datang menggoda,inginnya umi pergi deh barang beberapa saat tanpa pasukan-pasukan kecil. Tapi ketika kutatap dalam-dalam wajah lucunya,tawa nyaringnya dan wajah sedihnya,segera tersadar bahwa ini adalah amanah dari Alloh SWT yang harus kujaga-kupelihara-kubimbing-kuarahkan untuk menjadi mujahid yang mendakhwahkan syiar Islam.
Kembali kuluruskan niat,ALLAH tidak akan menyia-nyiakan setiap perbuatan baik hambaNya. Disinilah jihadku di dalam rumah sebagai ibu dan pendamping suami. Keterbatasan waktu yang kumiliki karena selalu tersita oleh waktu menjaga si kecil ini bukan berarti sia-sia, meminjam istilah orang sunda ‘ngasuh budak mah teu tapakan’,menurut saya harus diluruskan karena mengasuh anak itu hasilnya akan terasa beberapa tahun kemudian, atau sampai nanti di akhirat.
Sebagai penutup, berbahagialah kepada para ibu yang diberi kesempatan selalu dapat mendampingi putra putrinya tanpa terganggu dengan urusan lain. Kita bisa memberikan hal-hal yang baik kepada si kecil sebagai bekal mereka dalam mengemban amanah sebagai mujahid di muka bumi ini dalam rangka menyemarakan Syiar Islam dalam berbagai bidang kehidupan untuk kebaikan dunia-akhirat. Pergunakanlah dengan sunguh-sunguh, terus bersemangat agar mereka menjadi generasi harapan bangsa-agama.*Umi Khalid
Oh ya, sekarang usianya 15 bln,sudah pandai berkomunikasi lewat bahasa isyarat…. Tapi hanya umi nya yang tahu loh ….he…he…….. Rasa Ingin tahunya makin besar sekali, setiap benda baru selalu ingin dipegang.apa yang ada terutama di dapur selalu jadi berantakan. Wuih ??!!!! rumah tak pernah beres,selalu saja ada yang jadi korban,entah itu panci yang dilempar,piring,sendok,ember atau benda-benda dapur lainnya.
Yaaaa...begitulah resiko ada anak kecil. Kita tidak pernah tahu, bahwa pada saat tersebut, si kecil itu belajar ….. belajar tentang lingkungannya, rasanya, kegunaannya, boleh tidaknya dimainkan, tatakrama … dan lainnya…. Yang biasanya kita sebagai orang tuanya tidak sabar untuk membimbingnya.
Pernah beberapa kali dibelikan mainan, tapi kayaknya lebih asyik bermain dengan barang-barang milik abi,umi atau kakak-kakaknya,seru kali ya!???!!! terkadang rasa lelah dan jenuh datang menggoda,inginnya umi pergi deh barang beberapa saat tanpa pasukan-pasukan kecil. Tapi ketika kutatap dalam-dalam wajah lucunya,tawa nyaringnya dan wajah sedihnya,segera tersadar bahwa ini adalah amanah dari Alloh SWT yang harus kujaga-kupelihara-kubimbing-kuarahkan untuk menjadi mujahid yang mendakhwahkan syiar Islam.
Kembali kuluruskan niat,ALLAH tidak akan menyia-nyiakan setiap perbuatan baik hambaNya. Disinilah jihadku di dalam rumah sebagai ibu dan pendamping suami. Keterbatasan waktu yang kumiliki karena selalu tersita oleh waktu menjaga si kecil ini bukan berarti sia-sia, meminjam istilah orang sunda ‘ngasuh budak mah teu tapakan’,menurut saya harus diluruskan karena mengasuh anak itu hasilnya akan terasa beberapa tahun kemudian, atau sampai nanti di akhirat.
Sebagai penutup, berbahagialah kepada para ibu yang diberi kesempatan selalu dapat mendampingi putra putrinya tanpa terganggu dengan urusan lain. Kita bisa memberikan hal-hal yang baik kepada si kecil sebagai bekal mereka dalam mengemban amanah sebagai mujahid di muka bumi ini dalam rangka menyemarakan Syiar Islam dalam berbagai bidang kehidupan untuk kebaikan dunia-akhirat. Pergunakanlah dengan sunguh-sunguh, terus bersemangat agar mereka menjadi generasi harapan bangsa-agama.*Umi Khalid
Langganan:
Postingan (Atom)